Wednesday, September 29, 2010

Kehormatan Wanita

Wanita itu berjalan dengan ragu memasuki hotel lima bintang. Pengawal keselamatan yang berdiri di tepi pintu hotel itu dapat menangkap kecurigaan pada wanita itu tetapi dia hanya memandang ke arah wanita itu yang kemudiannya mengambil tempat duduk di lounge yang agak tersembunyi. Pengawal keselamatan itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang dicurigainya terhadap wanita itu. Kerana sudah dua kali pelayan mendatanginya tetapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tidak ada yang dipesan. Lalu untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Atau dia sedang menanti seseorang ? Pengawal keselamatan itu mulai berfikir bahawa wanita itu bukanlah jenis wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa tapi bukan juga terlalu muda mungkin sekitar usia remaja yang sedang beranjak dewasa. Setelah sekian lama, akhirnya memaksa Pengawal keselamatan itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:

" Maaf, cik. Adakah anda sedang menunggu seseorang? "
" Tidak! " Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
" Jadi untuk apa anda duduk di sini?"
" Mengapa,Adakah ini satu kesalahan? " Wanita itu mulai memandang ke arah Pengawal keselamatan itu.
" Maaf, cik. Ini tempat berkelas dan hanya dibenarkan untuk pelanggan yang ingin menikmati layanan kami."
" Maksud, kamu? "
" Anda harus memesan sesuatu supaya boleh duduk disini "
" Nanti saya akan memesan setelah saya ada wang . Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual "

Kata wanita itu dengan suara yang perlahan.

" Jual? Apakah anda ingin menjual sesuatu di sini? "

Pengawal keselamatan itu memperhatikan wanita itu. Tiada barang yang di bawa untuk dijual. Mungkin wanita ini adalah jurujual, fikir Pengawal Keselamatan itu.

" Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjual beli. Saya harap anda faham. "
" Saya ingin menjual diri saya, "

Kata wanita itu dengan tegas sambil memandang kearah Pengawal keselamatan itu. Pengawal keselamatan itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.

" Mari ikut saya, "

Kata Pengawal keselamatan itu memberikan isyarat dengan tangannya. Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kerjasama kerana ada senyuman di wajah Pengawal keselamatan itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti Pengawal keselamatan itu. Di koridor hotel itu terdapat kerusi yang memuat kan dua orang. Di sebelahnya terdapat satu telefon yang menghubungkan pelanggan dan Pengawal keselamatan itu. Di tempat ini la mereka akan berbincang .

" Adakah anda serius ? "
" Saya serius " Jawab wanita itu tegas.
" Berapakah harga yang anda minta? "
" Setinggi-tingginya .''
" Mengapa?"

Pengawal keselamatan itu terkejut sambil menatap wanita itu.

" Saya masih dara "
" Dara? "

Sekarang Pengawal keselamatan itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri-seri. Peluang keemasan untuk mendapatkan rezeki lebih hari ini. Fikirnya


" Bagaimana anda mahu membuktikan bahawa anda masih dara?"
" Mudah sekali. Semua jejaka tahu membezakan mana yang masih dara dan mana bukan. benar? "
" Kalau tidak terbukti? "
" Tidak perlu bayar "
" Baiklah "

Pengawal keselamatan itu menghela nafas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.

" Saya akan membantu mendapatkan jejaka kaya yang ingin membeli dara anda. "
" Cubalah. "
" Berapakah harga yang diminta? "
" Setinggi-tingginya. "
" Berapa? "
" Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa. "
" Baiklah. Saya akan tawarkan kepada pelanggan hotel ini. Tunggu sebentar ya. "

Pengawal keselamatan itu berlalu dari hadapan wanita itu. Tak berapa lama kemudian, Pengawal keselamatan itu datang lagi dengan wajah ceria.

" Saya sudah mendapatkan seorang penawar. Dia minta 8ribu. Bagaimana? "
" Tidak adakah yang lebih tinggi? "
" Ini adalah yang tertinggi, "

Pengawal keselamatan itu mencuba meyakinkan.


" Saya ingin yang lebih tinggi"
" Baiklah. Tunggu disini"

Pengawal keselamatan itu berlalu. Tidak berapa lama Pengawal keselamatan itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.


" Saya mendapatkan harga yang lebih tinggi. 10ribu, Bagaimana? "
" Tidak adakah yang lebih tinggi? "
" Cik, ini harga sangat lumayan untuk anda. Cubalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh jejaka tanpa mendapatkan apa-apa. Ataupun dara anda diambil oleh teman lelaki anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji tetapi dengan wang 10ribu, anda akan menikmati layanan hotel ini untuk semalam dan keesokan paginya anda boleh melupakan semuanya dengan membawa wang yang banyak. Selebihyai, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Kerana saya akan mendapatkan komiseni dari kerjasamai ini . Adilkan. Kita sama-sama memerlukan "
" Saya ingin tawaran tertinggi "

Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh Pengawal keselamatan itu.
Pengawal keselamatan itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.

" Baiklah, saya akan carikan penawar lainnya. Tapi tolong ikut kata-kata saya. Tolong buka butang baju anda sedikit.Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. "

Kata Pengawal keselamatan itu dengan agak kesal. Wanita itu tidak peduli dengan saranan Pengawal keselamatanm itu tapi tetap mengikuti langkah Pengawal keselamatan itu memasuki lift. Pintu bilik hotel itu terbuka. Dari dalam terdapat seorang jejaka bermata sepet agak berumur tersenyum memandang mereka berdua.

" Ini yang saya maksudkan, tuan. Adakah tuan berminat? " Kata Pengawal Keselamatan itu dengan sopan.
" Berapa? " Tanya jejaka itu kepada Wanita itu.
" Setinggi-tingginya " Jawab wanita itu dengan tegas.
" Berapa harga tertinggi yang sudah ditawarkan orang lain terhadap kamu? " Tanya jejaka itu kepada Pengawal keselamatan.
" 10ribu, tuan "
" Kalau begitu saya berani dengan harga 13 ribu untuk semalam. " Wanita itu terdiam.

Pengawal keselamatan itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawapan bagus dari wanita itu.

" Bagaimana? " tanya jejaka itu.
"Saya ingin lebih tinggi lagi " Kata wanita itu. Pengawal keselamatan itu tersenyum kecut.
" Bawa pergi wanita ini. " Kata jejaka itu kepada Pengawal keselamatan sambil menutup pintu dengan kuat.
" Cik, saya bena-benar kesal. Adakah anda benar benar ingin menjual? "
" Tentu! "
" Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu. "
" Saya minta yang lebih tinggi lagi ."

Pengawal keselamatan itu menghela nafas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang. Dicubanya untuk tetap membuat wanita itu merasa selesa bersamanya.

" Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencuba mencari penawar yang lainnya. "
Di lobi hotel, Pengawal keselamatan itu berusaha memandang satu per satu jejaka yang ada. Berusaha mencari pelanggan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian lama, tidak ada yang nampak dikenali. Namun, tidak begitu jauh dari hadapannya ada seorang jejaka yang sedang berbicara melalui telefon bimbitnya.


" Bukankah semalam saya sudah memberi kamu 50ribu . Tak cukup kah? " Terdengar suara jejaka itu berbicara. Wajah jejaka itu tampak muram seketika
" Datanglah kesini. Saya tunggu. Saya rindukan kamu. sudah hampir seminggu kita tidak bertemu, ok sayang? "

Kini Pengawal keselamatan itu tahu, bahawa jejaka itu sedang berbicara dengan wanita. Kemudian, jejaka itu meletakkan telefonnya. Ada kekesalan di wajah jejaka itu. Dengan tenang, Pengawal keselamatan itu berkata kepada jejaka itu:

" tuan, adakah anda memerlukan wanita . Huh"

Jejaka itu menatap sekilas kearah Pengawal keselamatan dan kemudian memalingkan wajahnya.

" Ada wanita yang duduk disana, "

Pengawal keselamatan itu menujuk kearah wanita tadi. Pengawal keselamatan itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.

"Dia masih dara."

Jejaka itu mendekati Pengawal keselamatan itu. Wajah mereka hanya berjarak setengah meter.

" Benar? "
" Benar, tuan. "
" Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ."
" Dengan senang hati. Tapi, tuan ,Wanita itu minta harga yang tinggi."
" Saya tidak peduli ." Jejaka itu menjawab dengan tegas.
" Tuan ini sedia membayar berapa pun yang kamu minta. Nah, sekarang semua di dalam tangan anda" Kata Pengawal keselamatan itu dengan nada kesal.
" Mari kita bicara di bilik saja." Kata jejaka itu sambil menyisipkan wang kepada Pengawal keselamatan itu. Wanita itu mengikuti jejaka itu menuju biliknya. Di dalam bilikr
" Beritahu berapa harga yang kamu minta? "
" Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit "
" Maksud kamu? "
" Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih . "
" Hanya itu ?"
" Ya ! " Jejaka itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai seorang wanita tegar dan berani di tengah kehidupan sosial . Jejaka ini sedar, bahawa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah kehormatan bagi wanita. Iaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa kesal. Wanita ini tidak melawan ombak laut melainkan ikut kemana ombak membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahawa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.

" Siapa nama kamu? "
" Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang mampu tuan bayar . " Kata wanita itu
" Saya tak boleh menyebutkan harganya. Kerana kamu bukanlah sesuatu yang patut ditawar. "
"Kalau begitu, tidak ada kerjasama? "
" Ada ! " Kata jejaka itu seketika.
" Sebutkan! "
" Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. Terimalah wang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke hospital. Dan sekarang pulanglah . " Kata jejaka itu sambil menyerahkan wang .
" Saya tidak faham."
" Selama ini saya selalu memanjakan perempuan simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tidak pernah berterima kasih. Tapi hari ini, saya boleh membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban untuk Ibunya. Ini suatu kehormatan yang tidak ada nilainya. "
" Dan, adakah tuan ikhlas.? "
" Adakah wang itu kurang? "
"Lebih dari cukup, tuan "
" Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya sesuatu? "
" Silakan ."
" Mengapa kamu begitu berani "
" Siapa kata saya berani. Saya takut tuan,Tapi lebih dari seminggu saya berusaha mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke hospital tetapi semuanya gagal.Dan jika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah kerana dorongan nafsu.Bukan pula kerana saya tidak berfikir tetapi saya hanya berbuat demikian untuk sebuah keyakinan ."
" Keyakinan apa? "
" Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita . "
Wanita itu kemudian melangkah keluar dari bilik tersebut. Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
" Apa yang tuan dapat dari membeli ini . "
" Kesedaran. "

Di sebuah rumah usang. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dakapan hangat anaknya.
" Kamu sudah pulang, nak "
" Ya, bu ... "
" Kamu pergi kemana, nak ?"
" Menjual sesuatu, bu . "
" Apa yang kamu jual?"
Ibu itu menampakkan wajah kehairanan. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum, Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk meratapi hidupnya di tengah kejahilan dunia ini. Di tengah situasi yang sungguh asing baginya. Setiap manusia menggunakan antara satu samalain. Membeli dan menjual adalah harian yang biasa kita dengar dan lihat. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa balasan kecuali keikhlasan terhadap umatnya

" Sudah tibanya masa untuk Ibu mendapatkan rawatan yg lebih baik ."

Dipapahnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata:

" Tuhan telah membeli apa yang saya jual. "

Teksi yang tadi dinaikinya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam teksi dengan hati-hati dan berkata kepada pemandu teksi: " Hantar kami ke hospital ."

Perasan Cantik

beri aku istilah cantik itu
dari segi frasa
dari segi struktur
dari segi gambaran

mampukan ia d definasikan ? oh sungguh berbeza .

tiada jawapan tepat .
tiada .
cantik sugguh subjektif .

tapi perasaan ini yang aku bergantung
untuk terus hidup
aku tak nak buruk
buruk itu hina

jangan salah persepsi .

aku mahu cantik itu
muncul dari dalam hati
akan di sebarkan sifat cantik ke seluruh badan & jiwa
supaya kelakuan lebih terjaga
lahir perwatakan yang kenal erti berpijak di bumi yang nyata

cantik di sebarkan pada akal
supaya ia nya sentiasa terdetik rasa syukur
yang tak pernah lekang , tak pernah larut
oleh keghairahan diri yang sentiasa mencelarukan .

cantik bunuh amarah
cantik bunuh dengki
cantik bunuh fikiran kotor
cantik datang membunuh kala mula terdetiknya sifat jahat
cantik jua selamatkan kita dari tempat yang selalu pecah belahkan pegangan diri kita

sungguh hebat cantik ini
aku mahu ada cantik ini
aku perasan kan ?

aku pasti kamu jua mahu cantik itu
oleh itu mari kita perasan cantik bersama-sama

Tuesday, September 21, 2010

Emak

perempuan itu boleh saja
untuk pegang mikrofon dan berkaraoke
tapi dia pilih untuk memegang sudip dan kuali
menghadap panas api dapur, menahan pedih bawang dan percik minyak
untuk perut anak dan suami

perempuan itu boleh saja
untuk mengadap tv menonton drama
bergelak ketawa melayan lawak cereka
tapi dia pilih untuk mengadap buku anak anaknya
membantu apa yang terdaya
walau dia sendiri
tak pernah habis pelajarannya

perempuan itu boleh saja
memukul orang yang mencaci anaknya
tapi dia pilih untuk memukul merotan anaknya yang tak salah
kerana tak mahu anaknya pula yang mencaci orang

perempuan itu boleh saja
untuk makan cencaru hasil penat lelah dirinya
tapi dia pilih menghisap kepala cencaru itu saja
biar anaknya kenyang perut lena tidur senang belajar

perempuan itu boleh saja
menangis di depan anak anaknya meratap lara hidupnya
tapi dia pilih untuk menangis di sejadah saja bersama tuhan
biar anak- anak melihat dia kuat sentiasa supaya mereka juga terus kuat

perempuan itu boleh saja
memberi kita ini semasa kecil ke siapa – siapa
tapi dia pilih untuk mendukung membelai menjaga kita
menyusukan dan bersusah susah semata untuk kita

perempuan itu boleh saja
bangun tidur lewat sesuka hatinya
tapi dia pilih untuk jaga sebelum ayam mula kokokannya
dan sebelum lelaki berkopiah melaung azan
dia menyusun surat khabar menanak nasi menggoreng kuih
mengumpul bersen sen untuk anak – anaknya

perempuan itu boleh saja
melayan indah mimpi mimpi tidurnya
tapi dia pilih untuk bersengkang mata menghalau nyamuk di badan anaknya
menguap ke dapur membuka tin untuk susu sebotol
mendodoikan kita dengan lagu – lagu ciptaannya
supaya kita tidur lena
dan dia puas melihatnya

perempuan itu boleh saja
berkahwin lagi dan bahagia berdua
tapi dia pilih untuk terus sendiri membesarkan anak anaknya
bahagia dia diketepi
bahagia anak itu yang dihati

perempuan itu boleh saja
mendoakan kita dibalas sama jahat kita
sama celupar mulut kita
tapi dia pilih untuk mendoakan anaknya dibawa ke jalan tuhan
diampunkan dosa
dibersihkan jiwa
walau dia sudah dilupa dan didurhaka

kita ini selalu saja
meninggi suara ke perempuan itu
melupakan dia dalam hal hal kita
membuat dia yang terakhir dalam keutaman kita
menjatuhkan maruahnya bila kita ini serupa kawan syaitan
mengangkat isteri kita lebih darinya
menghantar dia ke rumah yang banyak orang sepertinya
melebihkan kawan kawan kita sebelumnya
memukulnya yang tidak berdaya
malu kita rasa bila mahu dia memeluk dan mencium kita di depan orang
sedikit tegurnya sepetir marah kita
kita tak mahu menjaganya bila hilang warasnya
hilang upayanya

padahal
dia adalah rumah pertama kita
sebelum berpijak di lantai dunia
dia yang mengusung kita pada mulanya
sehingga mati juga kita ini diusung berserta nama dia

bukankah
dia itu
perempuan yang mengajar kita bertatih
perempuan yang menyuap nasi ke mulut kita
perempuan yang menukar lampin kita
perempuan yang sanggup sakit demi nyawa kita
perempuan yang ada antara kita tak pernah lihat
kerana dia pergi dan membiarkan kita ini ada

perempuan itu
alangkah mulia.

Tuesday, September 7, 2010

rindu ?

Rindu pada saya?
Oh tidak pun tidak mengapa.
Kerana rindu bukan harus dipaksa.
Kebahagian bukan harus dikejar.

Ia tercipta sendirinya.